Kamis, 26 Juni 2008

pengantar pendidikan

Guru memberikan fasilitasi belajar yang berorientasi pada; AKTIVITAS PEMBELAJAR ITU SENDIRI. Sehingga tugas Guru sebenarnya tidak untuk memberikan ikan-nya tetapi memberikan kail (sarana) serta cara menggunakannya, sehingga pembelajar dapat memanfaatkan untuk menangkap ikan disaat diperlukan, dan dimana mereka berada.2.Guru tidak memberikan materi akademik dan non akademik melalui proses TRANSFEER KNOWLEDGE yaitu memindahkan seluruh pengetahuan "isi batok kepala" Guru, tentang sains dan teknologi kepada para pembelajar, akan tetapi terlebih kepada bagaimana cara mengeksplorasi pemahaman konsep-konsep pengetahuan dan teknologi (aspek Kognisi) tersebut dapat diperoleh, sehingga aspek Psikomotor ikut tergali bersamaan dengan aspek internalisasi dirinya, dalam wujud menguatnya rasa percaya diri (Self Confidence) serta eskalasi mental lainnya (aspek Afeksi). Dengan demikian tugas Guru lebih fokus pada upaya memfasilitasi pembelajar tentang cara-cara bagaimana berpikir ilmiah dalam menyelesaiakan masalah yang dihadapi, serta membiasakan diri peduli serta tanggap terhadap kondisi lingkungan hidupnya.3.Guru harus senantiasa berupaya agar pembelajar memiliki keyakinan diri bahwa mereka mampu menyelesaikan Tugas-tugas Perkembangan (Psikologi) yang dialami, sehingga muncul kesadaran diri akan Potensi Kecerdasan yang dimilikinya. Seharusnya seorang Guru selalu mengamati ekspresi pembelajar saat menemukan “sesuatu yang baru” di dalam pikiran mereka. Hendaknya seorang Guru jangan pernah menunjukkan bahwa dirinya memang pintar atau cerdas, hanya karena ingin dianggap “super” serta takut kehilangan wibawa di hadapan peserta didiknya.4.Learn How to Learn.Orientasi Guru lebih pada Bagaimana Pembelajar Belajar, dan hal itu antara lain dapat diperoleh melalui upaya “mencari dan menemukan sendiri” (Inquary methode). JAUH LEBIH PENTING MENGETAHUI BAGAIMANA CARA SISWA BERPIKIR, DIBANDING SEKEDAR TAHU HASIL BERPIKIRNYA SAJA. Sehingga tidak selayaknya Guru mediktekan keinginannya, apalagi berdasar pengalaman pribadi Guru di masa lampau, karena pembelajar akan menggali pengalaman belajarnya sendiri(Experience Learning) di saat ini, untuk menggapai cita-citanya di masa depan. Betapa pentingnya seorang Guru MAMPU MEMBERIKAN PELUANG PENGALAMAN BELAJAR BAGI PESERTA DIDIKNYA, sehingga pembelajar tersebut dapat terus berkembang sendiri dengan seluruh potensi dirinya. Dalam hal pengalaman belajar, seorang Guru menjumpai masalah besar menyangkut waktu kejadian belajar (saat ini) dengan realitas kebutuhann peserta didik (di masa datang), apabila sang guru TIDAK MAMPU menjembataninya!.Penelitian Johnson,dkk (2001) dan Newman(2001) menyimpulkan besarnya pengaruh pengalaman belajar Guru dengan keberhasilan belajar peserta didik, sehingga ke depan riset-riset Psikologi akan menjadi bagian yang penting di dalam implementasi kependidikan. Hal ini juga dapat dilihat pada besarnya pengaruh proses Psikologi seperti "motivasi", "perasaan", "ingatan", "fantasi", "perhatian", "pengamatan","tanggapan", maupun penelitian dari Schunk & Ertner (2000)tentang "kecakapan diri" (self efficasy).ISTILAH PENTING: PSKOLOGI adalah studi ilmiah tentang perilaku dan proses mental seseorang.PSIKOLOGI PENDIDIKAN adalah bagian dari ilmu Psikologi yang mengkhususkan diri pada cara-cara untuk memahami proses pengajaran dan pembelajaran di dalam lingkup pendidikan.SELF EFFICACCY adalah keyakinan seseorang dapat menguasai situasi dan mengatasi persoalan,sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang positif.


tugas.
guru yang baik adalah guru yang membuat peserta didiknya berpikir.
menurut pendapat saya guru yang baik adalah guru yang selalu membantu peserta didiknya menjadi maju kita juga harus mengasah bakat yang ada di dalam dirinya tidak semua siswa sama. dan menjadikan siswa tersebut menjadi mandiri.

jawab. menurut saya belajar atau mengajar peserta didik harus dengan seni supaya tidak membosankan melainkan menjadi menarik dan cara mengajarnya berbeda-beda dan tidak monoton

Tidak ada komentar: